Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Bakar Bekassi

Orang-orang dari Bengal Sappers ( tentara yg mengerjakan bangunan jembatan dll)  dan Miners  ( tambang )  membakar rumah-rumah di desa Bekassi.© IWM  SE 6050 23 November 1945, Pesawat Dakota yang berangkat dari lapangan udara Kemayoran, Jakarta Pusat menuju Semarang mengalami kerusakan mesin sehingga harus melakukan pendaratan darurat di Rawa Gatel, Cakung, Jakarta Timur yang dulunya masih wilayah Bekasi.  Karena Cakung merupakan daerah kekuasaan Republik, membuat rakyat dan sejumlah pejuang menghampiri. Awalnya mereka ingin mengetahui apa yang terjadi dan kemudian hendak menolong. Namun penumpang pesawat sebanyak 25 orang yang terdiri dari 5 orang dari pasukan Royal Air Force (RAF) dan 20 prajurit India dari kesatuan Maharatta Light Infantry melakukan tembakan ke arah rakyat. Karena mereka berpikir bahwa mereka sedang berada di daerah musuh dan musuh berusaha untuk membunuh mereka. Inilah yang membuat rakyat menjadi kesal. Setelah terjadi pertempuran,...

Barisan F

LAHIRNYA GERAKAN FAJAR   Kebijaksanaan Pimpinan PUSA untuk mempergunakan Perang Asia Timur Raya (Dai Toa Senso) yang dicetuskan Jepang sebagai suatu kesempatan baik untuk menggerakkan perlawanan terhadap kekuasaan pendudukan Belanda di Aceh, dan untuk sementara dalam batas-batas tertentu bekerjasama dengan Jepang, telah menumbuhkan pusat-pusat perlawanan di beberapa daerah dengan caranya masing-masing, tetapi tidak menyimpang dari "sikap dasar" yang telah ditetapkan musyawarah Pimpinan Pusat PUSA. Pada awal tahun 1942 Teungku Abdul Wahab Seulimeum dan Teungku Haji Ahmad Hasballah Indrapuri, kedua beliau sepakat menyerahkan kepada Pimpinan Pemuda PUSA Aceh Besar untuk membentuk satu gerakan rahasia (gerakan bawah tanah), yang kemudian dilaksanakan oleh Ahmad Abdullah dan A. Hasjmy (masing-masing Kwartir dan Wakil Kwartir Kasysyafatul Islam Wilayah Aceh Besar dan keduanya guru pada Perguruan Islam Seulimeum). Setelah Ahmad Abdullah dan A. Hasjmy mengadakan perunding...

PGRS/PARAKU kawan jadi lawan*

M. S. Mitchel Vinco Pendahuluan , pro-kontra pembentukan “Malaysia” Setelah hanya menjadi “buah bibir” sejak 1960, ide mengenai   penggabungan   wilayah-wilayah koloni Inggris di Asia Tenggara dan Persekutuan Tanah Melayu   (PTM)  mendapat kejelasan ketika Perdana Menteri (PM) PTM, Tunku Abdul   Rahman, mengungkapkan gagasan mengenai Negara Malaysia yang meliputi PTM,   Singapura, Sarawak, Brunei dan Sabah, pada tanggal 27 Mei 1961 di depan Foreign   Correspondent Association di Singapura. 1  Lima bulan berselang, pada tanggal 13   Oktober 1961 diadakan pertemuan antara Tunku Abdul Rahman dan PM Inggris   Harold MacMilllan di London dengan hasilnya yang terpenting adalah membentuk   panitia penyelidikan yang akan mengumpulkan data-data pendapat rakyat   mengenai rencana pembentukan Malaysia. Sebagai tindak lanjut, bulan Januari 1962 dibentuk panitia penyelidik yang dinamakann Fact-Finding Commision yang diketua...